Makalah Lempar Cakram
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang dirancang secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan
merupakan suatu proses manusia yang berlangsung seumur hidup.
Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap dan mental, serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini merupaka suatu cabang olahraga yang untuk mengukur kekuatan tangan dalam melakukan lemparan.
Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap dan mental, serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini merupaka suatu cabang olahraga yang untuk mengukur kekuatan tangan dalam melakukan lemparan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana pengertian, sejarah, bentuk cakram,
peraturan, sarana dan prasarana yang digunakan dalam lempar cakram..?
2.
Apa saja tehnik-tehnik dasar dalam Lempar
Cakram..?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lempar Cakram
Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor
perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan
atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan. Lempar cakram
diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani. Dalam perlombaan
lempar cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram
sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam perlombaan
atletik resmi, diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian
dari sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan
diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar cakram diperlombakan bagi
laki-laki maupun perempuan.
Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan
atletik yang dapat menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik
tingkat professional, para atlet mampu melemparkan cakram
dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang
fatal jika cakram mengenai seseorang. Untuk itu, diperlukan
semacam pagar khusus di sekeliling lapangan lempar cakram. Pagar berupa jaring
tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk dan ukuran, sebenarnya
lapangan lempar cakram sama persis dengan lapangan lempar martil.
Permainan
dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni lempar cakram sangat menarik dan
menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia mampu
melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman yang
lain, apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar
terjauh.
B. Sejarah Lempar Cakram
1.
Sejarah
Lempar Cakram di Dunia
Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram adalah salah satu nomor
atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba. Dalam buku
Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah
jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada
zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan
itu dikenal.
Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat
tergantung dari efisiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan
berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati
karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi
korban bencana alam. Jadi sejak zaman prasejarah, manusia telah menyadari akan
manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan
melempar. Sehingga ada sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang
olahraga yang tertua. Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik adalah induk
dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah dikenal
sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang
pernah dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar
1000 tahun sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani
yang ditulis oleh Homeros. Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan
Odysseus. Bahwa pada suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang
kemudian ternyata bernama Phaeacia, rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus
dibawa menghadap baginda maka diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu
diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan
kemahirannya dalam lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar cakram.
Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus meminta agar Odysseus memberikan
demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi
baginda mendesaknya dengan alasan agar pemuda Phaeacia dapat menyaksikan
bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa
dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus
bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram
yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan
jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal
atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar cakram yang
merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai sekarang ini.
2.
Sejarah
Lempar Cakram di Indonesia
Berbicara masalah lempar cakram di Indonesia, kita tidaik bisa pisahkan
dengan sejarah atletik. Karena lempar cakram adalah nomor atau bagian dari
atletik. Jadi di Indonesia atletik termasuk lempar cakram dikenal lewat bangsa
Belanda yang setengah abad lamanya menjajah Negeri Indonesia. Namun demikian
atletik termasuk lempar cakram ini tidak dikenal secara luas. Kemudian pada
zaman pendudukan Jepang mulai awal tahun 1942-1945 kegiatan keolahragawan
mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dipagi hari semua pelajar dan
pegawai diwajibkan melakukan senam. Selain itu diberikan pelajaran beladiri dan
atletik termasuk lempar cakram. Tetapi semua aktivitas jasmani yang dilakukan
oleh seluruh bangsa Indonesia itu hanya untuk kepentingan orang-orang Jepang
sendiri, dalam usaha memenangkan perang.
Kemudian setelah Indonesia merdeka perkembangan olahraga termasuk lempar
cakram semakin meluas bahkan setiap orang diberikan kesempatan untuk melakukan
latihan-latihan atletik termasuk lempar cakram.
C. Bentuk Cakram
Cakram berbentuk piringan yang terbuat dari kayu atau logam. Untuk
melemparkannya, atlet memegang cakram dengan satu tangan. Ia harus menentangkan
lengannya dan telapak tangan menelungkup. Sembari memutarkan tubuhnya beberapa
kali menuju kedalam lingkaran berdiameter 2,5 m, ia segera
melemparkan
cakramnya.
Untuk
laki-laki, diameter cakram berkisar antara 219 mm sampai 221 mm, tebal 44 mm
hingga 46 mm, dan berat 2 kg. Adapun diameter cakram untuk perempuan pada semua
kelas adalah sekitar 180 mm sampai 182 mm, tebal 37 mm hingga 39 mm, dan berat
1 kg. Ditingkat pelajar, anak laki-laki memakai cakram yang berdiameter 180 mm
sampai 182 mm, tebal 37 mm hingga 39 mm, dan berat 1,25 kg. Adapun anak
perempuan menggunakan cakram dengan diameter 145 mm sampai 170 mm, tebal 25 mm
hingga 35 mm, dan berat 0,75 kg.
D. Peraturan Dalam Lempar Cakram
Berikut
aturan-aturan dasar dalam lempar cakram:
1.
Lempar
cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar
tanpa menginjak garis lingkaran.
2.
Pelempar
tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi
berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
3.
Pelempar
boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak
boleh menyentuh bagian atasnya.
4.
Lemparan
akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang
terdekat ketepi dalam balok.
5.
Bila
peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3
kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak
berikutnya (final).
6.
Bila
peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung
final.
7.
Lingkaran
lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
8.
Bagian
atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari semen,
aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam
harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi
lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5
m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.
9.
Garis
putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75
cm pada kedua sisi lingkaran.
E. Sarana dan Prasarana yang Digunakan Dalam Lempar
Cakram
1.
Alat
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari
metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada
beban yang dapat dilepaspindahkan.
2.
Ukuran
Cakram
a.
Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg
dengan diameter 219 mm – 221mm dan tebal
44 mm hingga 46 mm.
b.
Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg
dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37 mm hingga 39 mm.
c.
Berar cakram untuk junior pura adalah 1,25 kg
dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37 mm - 39 mm.
d.
Berar cakram untuk junior putri adalah 0,75
kg dengan diameter 145 mm - 170 mm dan tebal 25 mm hingga 35 mm.
3.
Lapangan
Lempar Cakram
a.
Diameter lingkaran untuk melempar adalah 2,50
meter.
b.
Permukaan lantai tempat melempar harus datar
dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain. Ligkaran lemparan
dikelilingi dengan sangkar (pagar kawat) untuk menjamin keselamatan petugas,
peserta, dan penonton.
c.
Bentuk huruf seperti huruf C, dengan diameter
7 meter, mulut 3,3 meter. Sector lemparan dibatasi garis yang membentuk sudut
40⁰ di pusat lingkaran.
F. Tehnik-Tehnik yang Digunakan Dalam Lempar
Cakram
1.
Cara
Memegang Cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri
(bagi pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas
tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram
(ruas jari yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.
2.
Gaya
Dalam Lempar Cakram
a.
Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping kearah sasaran,
sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu
putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar
lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan
kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari
tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang
saat itu telah berayun ke belakang.
b.
Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar
lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat
mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu
pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke
kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula
diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas
dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.
3.
Cara
Melakukan Awalan Lemparan
Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan posisi
pelempar yang berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke
arah sektor lemparan. Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan
lengan lempar untuk membuat pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan
lengan yang berlawanan dengan lengan lempar bergerak mengikuti gerakan lengan
lempar.
Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong
ke belakang. Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi
ketika kaki kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan
penuh. Sementara lutut kaki dan pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah
lemparan dengan tepat, tariklah bagian atas badan mengikuti perputaran ini.
Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan
mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah busur yang lebar
dan bergerak sedikit ke arah atas.
G. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
Dalam Lempar Cakram
Ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan agar dapat melakukan lemparam cakram
secara sempurna, diantaranya:
1.
Dapatkan
putaran dengan posisi kaki yang baik.
2.
Bergerak
jauh ke depan tetapi masih tetap berada di dalam lingkaran lempar.
3.
Dapatkan
pilinan antara tubuh bagian bawah dan bagian atas.
4.
keseimbangan
yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.
5.
Mendaratlah
di dalam unjung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di atas kaki ini.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor
perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Dalam perlombaan lempar
cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram
sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku.. Lempar cakram
telah ada sejak adanya manusia purba, hal ini Berdasarkan buku karangan Homerus
yang berjudul “Odyssy”. Dalam buku
Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah
jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada
zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan
itu dikenal.
Tehnik-Tehnik
yang Digunakan Dalam Lempar Cakram diantaranya:
1.
Cara memegang cakram
cakram
diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan
telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang
(terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram)
sedangkan ibu jari bebas.
2.
Gaya dalam lembap cakram terbagi kepada dua,
yaitu gaya samping dan gaya kebelakang.
3.
Dan yang terakhir adalah tehnik dasar cara
melakukan awalan
b. Saran
Dengan selesainya makalah ini saya sadar
bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi
materi pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari saya dapat
menyusun makalah lebih baik lagi. Harapan
saya semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan anda
mengenai Lempar Cakram.
DAFTAR PUSTAKA
Gemilang.
2010. LKS Penjasorkes SMA Kelas X
semester ganjil, Palur: Cipta Pustaka.
MUDA.
2011. LKS Penjasorkes SMP Kelas VIII
semester ganjil, Solo : Kuala Pustaka.
Tim
Abdi Siswa. 2005. Buku Badanku Sehat
Berolahraga SD Kelas V. Edisi-1 . Medan: PT Madju Medan Cipta.
Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Tehnik dan
Program Latihan, Akademik Persindo Jakarta.
Cinia cinau. 2013. Sejarah
dan pengertian lempar cakram.
http://ciniacinau.
Wordpress.com/lempar-cakram-sejarah-pengertianteknik-peraturan-bermain-lapangan/.
Bayu padhoe. 2013. Tehnik
dasar olah raga lempar cakram. http://bayu padhoe. wordpress.com/2013/09/23/teknik-dasar-olahraga-lempar-cakram/.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment