Makalah Manusia Purba
Manusia
yang hidup pada zaman Pra-aksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil
manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa
jenis. Penemuan - penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok
dihuni manusia kala itu. Penemuan - penemuan fosil sangat berguna bagi
perkembangan ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan
manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga
menjadi sekarang ini. Indonesia banyak menyumbang fosil manusia - manusia
purba.
Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia
mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan
begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang
ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad
ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia
di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan
terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia serta
kehidupannya pada masa itu.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan
dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud manusia purba?
2. Di mana saja tempat di temukannya
manusia purba di Indonesia?
3. Jenis-jenis Manusia Purba apa saja yang
di temukan di Indonesia?
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Manusia Purba
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada
zaman praaksara atau prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal
tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Fosil
adalah sisa-sisa organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan) yang telah membatu
yang tertimbun di dalam tanah dalam waktu yang sangat lama. Sedangkan artefak adalah peninggalan masa
lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu
dan logam. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung
pada alam. Berdasarkan peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia pada masa dikenal zaman batu dan zaman logam.
2.
Tempat Penemuan Manusia Purba
Di
bawah ini akan di paparkan beberapa tempat penemuan fosil manusia purbadi
Indonesia.
a) Sangiran
Situs ini merupakan situs fosil manusia purba paling
lengkap di dunia. Ada puluhan ribu fosil dari zaman Pleistosen (kurang lebih
dua juta tahun lalu) di Kubah Sangiran ini. Hingga saat ini telah ditemukan
lebih dari 13.685 fosil; 2.931 fosil ada di Museum Sangiran, sisanya disimpan
di gudang penyimpanan (sragen.go.id). Luas situs Sangiran mencapai 56 km2 yang
meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen (Kecamatan Gemolong, Kalijambe, dan
Plupuh) serta satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Gondangrejo. Fosil-fosil
yang ditemukan di Sangiran jumlahnya merupakan 50% dari temuan fosil di dunia
dan 65% dari temuan di Indonesia. Untuk jenis hominid purba yang diduga sebagai
asal evolusi manusia, Sangiran memiliki 50 jenis/individu. Atas fakta itu,
dalam sidangnya yang ke-20 Komisi Warisan Budaya Dunia di Kota Marida, Meksiko
tanggal 5 Desember 1996 menetapkan Sangiran sebagai salah satu Warisan Budaya
Dunia “World Haritage List” Nomor : 593.
b) Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Dari penggalian yang dilakukan Eugene Dubois,
seorang dokter berkebangsaan Belanda ditemukan beberapa pecahan batu. Mulai
dari gigi geraham, tulang paha, tengkorak manusia purba dan binatang. Upaya
Dubois tidak bisa dibilang asal-asalan. Dirinya waktu itu, tertantang dengan
teori Human Origin, yang dikemukakan Charles Robert Darwin (1809-1882). Dalam
teori itu menyatakan bahwa manusia ini berasal dari evolusi kera. Berdasar
teori Human Origin, Dubois meninggalkan negeri kincir angin menuju Indonesia
pada tahun 1887. Selain itu ada dua alasan yang dijadikan acuannya kali ini.
Pertama, berdasarkan buku The Descent of Man, menceritakan bahwa nenek moyang
manusia seharusnya hidup di daerah tropis. Karena manusia purba sudah
kehilangan bulu selama perkembangannya. Alasan kedua, di Hindia-Belanda
(Indonesia) banyak gua-gua, jadi tak mustahil akan ditemui fosil-fosil atau
bekas kehidupan manusia purba. Beberapa teori dan alasan itulah Eugene Dubois,
bertekad untuk membuktikan penelitiannya dengan menggali di beberapa daerah.
Khususnya yang ada di Pulau Jawa di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.
Namun, sebelumnya Dubois meneliti di Payah Kumbuh, Sumatera, tahun 1887.
Pada tahun 1891 Eugène Dubois, yang adalah seorang ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta fosil hewan dan tumbuhan purba lain.
Pada tahun 1891 Eugène Dubois, yang adalah seorang ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta fosil hewan dan tumbuhan purba lain.
Menurut penjelasan Indro Waluyo, Ketua penanggung
jawab Museum Trinil, Ngawi, penggalian Dubois saat itu di sepanjang muara
sungai, tepatnya di Desa Kawu, Desa Ngancar, dan Desa Gemarang. “Tiga tempat
itulah yang menjadi penggalian manusia purba,” kata pria berusia 52 tahun ini.
Di samping itu, keberadaan ketiga desa itu yang berada di pinggiran aliran sungai. Sehingga disebut dengan istilah Trinil. Yang konon, artinya tiga desa di muara Sungai Bengawan Solo. Museum Untuk mempelajari fosil-fosil manusia purba, dari semua penelitian dan penggalian yang dilakukan Dubois. Maka, dibuatlah replika fosil manusia purba yang kini disimpan di dalam sebuah museum. Sedangkan fosil yang asli dibawa dan disimpan di Belanda.
Di samping itu, keberadaan ketiga desa itu yang berada di pinggiran aliran sungai. Sehingga disebut dengan istilah Trinil. Yang konon, artinya tiga desa di muara Sungai Bengawan Solo. Museum Untuk mempelajari fosil-fosil manusia purba, dari semua penelitian dan penggalian yang dilakukan Dubois. Maka, dibuatlah replika fosil manusia purba yang kini disimpan di dalam sebuah museum. Sedangkan fosil yang asli dibawa dan disimpan di Belanda.
3. Jenis-Jenis Manusia Purba
Ada
beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia adalah sebagai
berikut :
a) Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus
paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan artinya besar, Anthropus artinya
manusia, Paleo berarti tua, Javanicus artinya dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan
bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di
Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara
tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil
tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa
bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang
ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.
b) Pithecanthropus
Fosil
manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang
paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia
kera yang berjalan tegak. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen lapisan
bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan
Mereka sudah memakan segala, tetapi makanannya belum dimasak. Terdapat tiga
jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaitu
Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus
soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus
yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000
sampai 1 juta tahun yang lalu.
1) Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh
Eugene Dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil,
Jawa Tengah. Mereka hidup sekitar satu
juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus
berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume
otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari
1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
2) Pithecanthropus mojokertensis, disebut
juga dengan Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh
Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Temuan tersebut
berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup
sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis
berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang
pipi yang kuat.
3) Pithecanthropus soloensis, ditemukan di
dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan
Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga
tulang kering.
c) Homo Sapiens
Homo Sapiens merupakan sebuah
spesies dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam
sebuah mitos, manusia seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam
antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dimasyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, serta
berdasarkan kemampuan mereka membentuk sebuah kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk
budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu
melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam
sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan
binatang sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah, berbeda dengan
manusia hewan tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat
erat oleh alam sekitarnya.
Jenis manusia ini termasuk manusia
yang memiliki pikiran yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia
dapat berpikir apakah yang sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa
yang akan datang berdasar kan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman.
Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang
kemudian diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun
kemampuan mengerjakan suatu tindakan. Manusia purba jenis ini memiliki bentuk
tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Dibandingkan manusia purba sebelumnya,
homo sapiens lebih banyak meninggalkan benda – benda berbudaya. Diduga, inilah
yang menjadi nenek moyang bangsa – bangsa di dunia.
1) Jenis-Jenis Homo Sapiens
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang
memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki
sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya
mengembara. Jenis kaum Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:
a. Homo Soloensis ( Manusia dari Solo)
Fosil
ini ditemukan pada tahun 1931 – 1934 oleh Von Koenigswald dan Wedenreich di
desa Ngadong lebah Bengawan Solo. Fosilnya berupa tengkorak menurut penelitian
terrnyata Homo Soloensis tingkatanya lebih tinggi di banding Pithecanthropus
Erektus.
b. Homo Wajakensis
Fosil
ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Dobois di desa Wajak (Tulung Agung)
Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang tengkorak, rahang atas dan
rahang bawah tulang pah dan tulang kering. Homo Wajakensis golongan homo Sapiens kelompok manusia purba
maju dan terakhir. Dan ini membuktikan bahwa Indonesia sejak 40.000 tahun yang
lalu sudah didiami manusia sejenis Homo Sapiens.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada
zaman praaksara atau prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal
tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Fosil
adalah sisa-sisa organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan) yang telah membatu
yang tertimbun di dalam tanah dalam waktu yang sangat lama. Sedangkan artefak adalah peninggalan masa
lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu
dan logam. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung
pada alam. Berdasarkan peralatan yang dipakai di kepulauan Indonesia pada masa dikenal zaman batu dan zaman logam. penemuan manusia purba di Indonesia ada
di 2 tempat, yaitu: Sangiran yang
berada di Jawa Tengah dan Trinil yang terletak di Jawa Timur.
Jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah
Indonesia adalah sebagai berikut :
ü Meganthropus paleojavanicus
ü Pithecanthrophus
ü Homo Sapiens
b. Saran
Dengan selesainya makalah ini saya
sadar bahwasanya makalah saya ini masih jauh dari kesempurnaan, karena masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi pembahasan maupun ejaan
kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari
pembaca agar di kemudian hari saya dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Harapan kami saya ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai Manusia
Purba.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Jambatan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Sejarah Indonesia Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
History. 2009. Manusia
Purba Indonesia. Http://history1978.wordpress .com/2009/09/06/manusia-purba-di-indonesia/.
Kemnterian pendidikan dan kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia, Edisi Revisi.
Jakarta: kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment